Nasib Santri Al Zaytun Dijamin Pemerintah

Nasib Santri Al Zaytun Dijamin Pemerintah

Menkopolhukam RI, Mahfud MD. Foto Disway.id--

RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID--Pasca penahanan yang dilakukan terhadap Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, nasib santri dan siswa yang mengenyam pendidikan di pesantren ini dijamin pemerintah. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Kemananan (Meko Polhukam), Mahfud MD, di kantornya Rabu, 2 Agustus 2023.

Menurutnya pemerintah memberikan jaminan terhadap keberlangsungan pendidikan di Pondok Pesantren tersebut. "Jadi saya berharap masyarakat tahu betul kasus Al Zaytun itu bukan ponpesnya yang bermasalah. Tapi orangnya yang berdasarkan ukuran hukum pidana bukan lagi diduga, tapi disangka secara resmi,” jelas Mahfud sebagaimana dilansir disway.id.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Akhirnya Tahan Panji Gumilang

Dimana dalam upaya memberikan jaminan terhadap pendidikan para santri dan siswa tersebut, pemerintah akan menggelar rapat dengan sejumlah pihak. 

"Kita akan rapat dulu ini mau diapakan, yang penting pesantren harus selamat, mereka yang bersekolah harus dijamin hak-haknya agar tetap bersekolah," katanya.

Dijelaskannya lebih lanjut, pihak-pihak yang dimaksudnya tersebut antara lain adalah Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Naoly, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurutnya, pemerintah sudah mengantisipasi terkait keberlangsungan pendidikan di Pondok Pesantren Al Zaytun. "Kami sudah mengantisipasi untuk menjaga manajemen atau penyelenggaraan pondok pesantren. Karena pondok pesantren itu sesebuah lembaga pendidikan pesantren, itu tidak ada masalah." tandasnya.

Senada disampaikan Menteri Agama, Yakut Cholil Qoumas, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis 27 Juli 2023 lalu. Disampaikannya bahwa permasalahan pesantren AlZaytun saat ini sedang dalam proses hukum.

Sehingga diperlukan prinsip kehati-hatian dalam penanganannya. Terkait dengan persoalan pendidikan pesantren, Kemenag akan fokus terhadap pemenuhan hak belajar santri. 

"Kalau nanti terkait dengan pesantrennya, paling penting dalam pandangan Kementerian Agama adalah hak santri dan siswa di sana untuk tetap belajar," kata Yaqut. 

Sementara itu, dilansir dari laman disway.id, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyatakan kesiapannya jika nanti diminta untuk menampung santri Al Zaytun apabila izin operasionalnya dicabut.

Hal ini diyakinkan Gus Yahya (panggilan akrab Yahya Cholil Staquf-red), dengan mempertimbangkan banyaknya lembaga pendidikan yang dimiliki PBNU dan bisa dimanfaatkan.

"Dari NU sendiri, kami siap kalau nantinya misalnya disuruh menampung siswanya," kata Yahya Cholil Staquf di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu 2 Agustus 2023. 

Sumber: disway.id