Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani di BNS Meradang

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan, Petani di BNS Meradang

Petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong menunjukan areal persawahan yang kekeringan dan tak bisa ditanami padi karena tak dapat pasokan air akibat irigasi tertutup material banjir. Foto Uji Mashudi--

Petani dibeberapa pekon itupun sudah sering menyampaikan harapanya ke Pemerintah Daerah melalui usulan dari Pemerintah Pekon maupun Wakil Rakyatnya. 

Namun sayangnya hingga kini keinginan petani di Kecamatan BNS itu tidak kunjung direalisasikan. 

Masyarakat petani di BNS pun sudah geram dan mengancam akan pindah masuk ke wilayah Lampung Barat jika Pemerintah Daerah tidak merespon dan merealisasikan harapan petani tersebut.

"Ini masalah orang banyak, masalah perut. Sudah hampir lima tahun kami nggak bisa nyawah. Dan pemerintah juga sepertinya terkesan membiarkan. 

BACA JUGA:Irigasi Tertimbun Material Banjir, Ratusan Hektare Sawah Kekeringan

Kalau nggak ada penanggulangan dari pemerintah daerah, mending Bandar Negeri Semuong ini pindahin ajalah ke Lampung Barat," ucapnya.

Pemerintah Daerah seharusnya mendukung program swasembada pangan yang menjadi program dari pemerintah pusat. 

Namun sayangnya masalah pertanian ini belum juga bisa dituntaskan.

"Seharusnya pemerintah daerah mendukung swasembada pangan. Bukan membiarkan petani kesulitan seperti ini," ungkapnya.

"Kami hanya minta ke Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus melakukan penanggulangan pasca bencana banjir, agar bagaimana caranya masyarakat petani di Kecamatan Bandar Negeri Semuong ini bisa nyawah lagi," pintanya.

BACA JUGA:242 Ha Sawah dan 2.443 Rumah di Tanggamus Terdampak Banjir

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus, Baharen mengaku sudah cukup kecewa dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus. 

Pasalnya, ia sudah berulang kali mengajukan penanggulangan bencana itu namun hingga kini belum terealisasi.

"Sebenarnya saya setengah kecewa dengan Bupati dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), karena sudah berapa kali saya mengusulkan masalah itu tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan," kata Baharen.

Ia memprioritaskan pengusulan masalah irigasi, karena irigasi itu adalah urat nadi masyarakat. Mengingat masyarakat Kecamatan Bandar Negeri Semuong mayoritas adalah petani. 

Sumber: