Irigasi Tertimbun Material Banjir, Ratusan Hektare Sawah Kekeringan

Irigasi Tertimbun Material Banjir, Ratusan Hektare Sawah Kekeringan

BAHAREN DAN AZMI UPAYAKAN NORMALISASI BANDARNEGERISEMUONG - Irigasi di Pekon Gunungdoh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, sudah empat bulan terakhir terimbun material banjir. Kondisi tersebut menyebabkan pasokan air ke areal persawahan menjadi terhambat. Akibatnya, 500-an hektare areal persawahan mengalami kekeringan lantaran tidak mendapat pasokan air. Tokoh masyarakat setempat Suhardi mengatakan, saluran irigasi ini untuk mengairi areal persawahan petani di beberapa pekon diantaranya Pekon Gunungdoh, Banding, Rajabasa dan Sanggi. Karena kondisi saluran irigasi yang tertutup material banjir menyebabkan pasokan air ke sawah terhambat, akibatnya petani tidak bisa melakukan tanam padi. \"Padahal sebelumnya beberapa petani sudah menyemai bibit padi, namun tidak jadi ditanam karena lahan sawahnya kering,\" katanya, Selasa (2/3). Padahal, lanjut dia, hasil panen padi menjadi tumpuan bagi petani selama pandemi Covid-19 berlangsung. Sebab, anak-anak mereka yang biasanya merantau ke luar daerah sudah tidak bisa mengirim uang lagi buat keluarganya, karena diberhentikan sementara oleh pimpinannya. \"Ya memang ada bantuan BLT-DD dari pekon, tapi mungkin masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,\" ujarnya seraya berandai jika irigasi itu nggak rusak, mungkin sebelum Bulan Ramadan petani sudah bisa panen padi. Sementara itu, petugas ili-ili di Pekon Gunungdoh Saipul mengaku, sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membuang material banjir secara manual bersama petugas lainya. Namun endapan lumpur bercampur krokos itu sulit untuk dibersihkan secara manual. \"Irigasi sama kali sekarang tinggian irigasinya, jadi air nggak bisa masuk. Kita juga sudah beberapa hari coba nyangkulin, tapi tetap tidak bisa terbuka karena material banjirnya cukup tebal,\" terangnya. \"\" Menurutnya, ketebalan material banjir tersebut mencapai satu meter dan harus dibersihkan menggunakan alat berat. Ia mengaku, beberapa waktu lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bidang Pengairan sudah turun untuk mengecek lokasi. \"Iya, sudah di survey. Petani disini sekarang mengharapkan bantuan alat berat segera untuk membersihkan material banjir supaya pasokan air bisa kembali lancar dan petani bisa nyawah lagi,\" ungkapnya. Sementara itu, dua Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus dari Dapil I yakni Baharen dan Azmi sudah meninjau kondisi irigasi tersebut. Menurut Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Azmi, terhambatnya pasokan air ke irigasi akibat tumpukan material banjir itu sudah semestinya menjadi perhatian pemerintah. Ia mengaku, sudah mengupayakan agar irigasi tersebut dinormalisasi. \"Sudah kita sampaikan ke BPBD untuk normalisasinya,\" kata Azmi. Senada, Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Baharen juga sudah meminta agar Pemerintah Kabupaten Tanggamus segera menurunkan alat berat untuk mengatasi permasalahan tersebut. \"Kita juga sudah sampaikan ke Pak Sekda, dan Alhamdulillah Pak Sekda langsung merespon dan mencarikan eksavator untuk membantu membersihkan material banjir yang mengendap di saluran irigasi Pekon Gunungdoh. Dan mudah-mudahan pekan ini eksavator bisa turun ke lokasi,\" ucapnya. (Uji)

Sumber: