Dengan tujuan untuk mendapatkan restu dari kedua orang tua pria yakni Tan Bun An.
Sepulang mereka dari tanah cina, Tan Bun An dan Siti Fatimah diberi tujuh buah guci besar oleh orang tuanya.
Lalu guci itu dibawa. Rasa penasaran menghinggapi Tan Bun An.
Lalu ia membuka satu guci besar, karena mendapati sayuran busuk Tan Bun An marah lalu melemparkan satu persatu guci ke sungai.
Salah satu guci kemudian jatuh, lalu pecah. Tan Bun An dan Siti Fatimah terkejut bahwa isi guci tersebut berisikan emas.
Sayur busuk yang diperkirakan Tan Bun An untuk diberikan kepadanya hanyalah sebagai penutup agar tidak dirampok.
Perasaan bersalah menyelimuti Tan Bun An.
Lalu ia menyelam kedasar sungai untuk mengambil kembali guci guci yang telah di buang.