Warga Sudimorobangun Keluhan Peternakan Ayam Broiler

Warga Sudimorobangun Keluhan Peternakan Ayam Broiler

Peternakan Ayam Broiler di Pekon Sudimoro Bangun Kecamatan Semaka dikeluhkan warga setempat, mereka khawatir dampak kesehatan yang ditimbulkan. Foto Ist--

RADARTANGGAMUS.CO.ID--Keberadaan kandang ayam yang digunakan untuk pembesaran Ayam Broiler di Pekon Sudimorobangun Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, memicu keresahan warga setempat.

Keresahan warga tersebut sangat wajar, sebab ayam dalam jumlah banyak itu di tampung di kandang yang tidak jauh dari pemukiman warga.

Keberadaan ternak ayam tersebut menimbulkan kekhawatiran dan keresahan masyarakat karena potensi dampak kesehatan akibat kotoran yang dihasilkan.

Salah seorang warga, yang minta agar identitasnya tidak dipublish mengungkapkan bahwa banyak rekan dan tetangganya mengeluhkan masalah ini.

BACA JUGA:Ternak Ayam Dilalap Si Jago Merah, Darwis Ekalaya Rugi Ratusan Juta Rupiah

BACA JUGA:Targetkan Kabupaten Tanggamus Menjadi Lumbung Peternakan

Namun sayang, mereka merasa terbatas dalam tindakan karena aspirasi mereka tidak didengar oleh pihak berwenang di Pemkab Tanggamus.

"Sangat sulit bagi kami, hanya orang biasa yang merasa tidak didengar oleh pemegang kebijakan,"ujarnya, Sabtu 2 Februari 2024.

Dirinya berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk menanggulangi masalah ini demi kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan pemukiman yang kondusif dan kandang dapat dipindahkan.

"Kami harap kepedulian pihak berwenang agar dapat memberikan teguran kepada pemilik kandang ayam broiler dan masalah ini mendapat perhatian serius,"kata dia.

Upaya untuk menghubungi pemilik kandang, Muji, terkendala. Muji tampak menghindar baik secara langsung maupun melalui telepon dan WhatsApp. Bahkan, salah satu pekerjanya menyatakan bahwa Muji sedang berada di luar kota ketika ditanya.

Sementara, Kepala Pekon (Kakon) Sudimorobangun, Maryono, membenarkan ada warganya atas nama Muji, namun sudah memiliki izin usaha dari pemerintah,termasuk sudah tanda tangan lingkungan untuk mengizinkan usaha.

"Usahanya sudah berdiri sejak 15 tahun lalu di lahan terbuka,"ucap Maryono.

Ia menambahkan, yang ia ketahui terkait bulu ayam dibuang di lahan sendiri yang ditutup dengan abu untuk menanggulangi bau.

Sumber: