Dua Warga Pringsewu Diduga Meninggal Akibat DBD, DPRD Minta Dinkes Segera Turun
![Dua Warga Pringsewu Diduga Meninggal Akibat DBD, DPRD Minta Dinkes Segera Turun](https://radartanggamus.disway.id/upload/c8a346443fe1ba5e3a5f137ee53a7e77.jpg)
Foto net--
PRINGSEWU,RADARTANGGAMUS.DISWAY.ID - DPRD kabupaten Pringsewu meminta Dinas Kesehatan segera menurunkan tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) yang semakin meningkat di Bumi Jejama Secancanan.
Pasalnya, dalam awal bulan Maret 2024 sudah dua warga di kecamatan Gadingrejo yang diduga meninggal dunia karena terkena DBD.
Anggota DPRD Pringsewu, Anton Subagiyo SH menyayangkan korban DBD di kabupaten Pringsewu yang tidak adanya koordinasi antara pemerintah desa dengan KUPT Puskesmas Wates dan Dinas kesehatan.
"Saya kira Dinas kesehatan lalai Sampai ada 2 korban yang meninggal dunia pertama Pekon Wates. Kedua tadi pagi warga pekon Bulurejo, " Ucapnya.
Menurut Anton Subagiyo sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar Pringsewu, seharusnya Dinkes Pringsewu sedia payung sebelum hujan mengatasi wabah DBD.
"apa kerjanya mereka saya minta jajaran UPT dievaluasi tim pemerintah harus turun sama sama memberikan idokasi tentang bahaya nyamuk DBD. Mohon kerja jangan di meja saja berikan kenyamanan kepada masyarakat harus turun kebawah kan bubuk Abate banyak tinggal dibagikan ke warga dan harus ada gerakan membunuh nyamuk DBD secara bersama, "pintanya
Ditegaskan Anton, Jangan sampai kasus ditunggu banyak buat apa ada bidan desa seharusnya gerakannya cepat untuk wilayah kecamatan Gadingrejo Rejo yakni Bulurejo, Pekon Mataram dan pekon Wates kasus DBD meningkat mohon semuanya kerjasama untuk kesehatan itu nomor satu.
" Saya minta BPJS gratis untuk masyarakat yang kena DBD mohon bisa terkafer PBI APBD semua yang dirawat dirumah sakit dan puskesmas. saya minta pemerintah harus mengusahakan agar biaya gratis mengingat kasus meningkat inilah sebagai bentuk hadirnya pemerintah.Dan saya meminta kerja nyata dinas kesehatan dalam menangani kasus DBD di kabupaten Pringsewu, "ucapnya.
Sumber: