Hendak Dimasukkan Kekandang, Tapir Kabur
GISTING--Seekor Tapir dewasa terperosok kedalam bekas sumur dikebun milik warga Blok 4 Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Kamis siang (15/7). Proses evakuasi yang melibatkan tim gabungan BKSDA Lampung Bengkulu, TNBBS, Damkar, TNI/Polri dan dibantu warga berjalan dramatis. Tapir berhasil dikeluarkan dari sumur namun gagal dimasukkan kedalam kandang transit milik BKSDA dan akhirnya terlepas. Kepala Pekon Gisting Bawah Safari, mengatakan, tapir ditemukan warganya sekira pukul 12.00 WIB saat mencari rumput di kebun. Mulanya disangka babi hutan namun ternyata tapir dan langsung melaporkan. \"Ketika saya lihat hewan tersebut, ternyata satwa dilindungi. Kemudian saya langsung menghubungi pihak Damkar, dan BKSDA, Kepolisian, serta TNBBS,\" kata Safari. Ia mengaku untuk lubang sendiri merupakan bekas sumur dengan kedalaman 1,5 meter dan berdiamter 1,5 meter, Tapir tersebut diperkirakan sudah terjebak didalam sumur sejak Rabu malam. Safari dan warga lainnya pun mengaku baru melihat langsung Tapir yang ternyata di luar dugaan karena tubuhnya besar. \"Saya berpesan kepada masyarakat agar tidak menyakiti hewan tersebut, karena dilindungi, serta biarkan para petugas yang menangani ini agar bisa dipulangkan ke habitatnya,\"pesan Safari. Sementara Menurut Fungsional , Seksi Konservasi BKSDA Lampung-Bengkulu, Irham, upaya evakuasi tapir dari sumur memang berhasil. Namun gagal dimasukan ke kandang transit. Bagi BKSDA hal itu tidak menjadi masalah, sebab tapir sudah berhasil dikeluarkan dari lubang yang menjebaknya, harapannya tapir pulang kembali ke habitatnya di TNBBS. \"Ada dua opsi tadi, pertama kita masukan kedalam kandang transit untuk dibawa ke BKSDA untuk memastikan kondisi kesehatan setelah dikarantina batu dilepasliarkan kembali ke TNBBS. Opsi kedua, langsung dilepasliarkan di Gunung Tanggamus, tapi yang terjadi tapir gagal masuk kedalam kandang, dan itu juga bukan masalah sebab di kebun Gisting ini lokasi tidak jauh dari hutan kawasan sehingga mendukung,\"ujar Irham Ia mengaku, lepasnya tapir tidak akan membahayakan masyarakat. Sebab tapir bukan hewan buas hanya satwa liar. Kemudian jika sudah lepas juga akan lari ke hutan bukan ke permukiman masyarakat. \"Kami yakin tapir itu akan mencari hutan, tidak mungkin lari ke pemukiman masyarakat,\" kata Irham Ia melanjutkan, setelah tapir bisa lolos, terlihat kondisi tapir sehat karena bisa lari. Dan dipastikan tidak ada luka parah akibat jatuh ke lubang bekas sumur. Selanjutnya dalam proses evakuasi memang diputuskan tidak menggunakan obat bius. Sebab hasil konsultasi dengan dokter hewan di kantor BKSDA Bengkulu, hewan itu rawan mati karena obat bius. Proses evakuasi sendiri berlangsung selama dua jam.Upaya evakuasi dilakukan bersama , anggota Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, anggota Polres Tanggamus, Kodim Tanggamus, TNBBS dan Polhut. Proses evakuasi dengan memberikan jalur menuju sumur untuk jalan tapir keluar. Bobot tapir dewasa tersebut diperkirakan 250 kg sama dengan bobot seekor kerbau. Saat evakuasi, tapir sudah berhasil keluar dari sumur dan sudah masuk ke kandang, namun sayang pintu kandang terbalik. Akhirnya tapir mendorong ke belakang dan keluar dari kandang. Setelah itu berontak dan mengalahkan ikatan tambang yang ditarik dan dijaga oleh orang yang mengevakuasi. Dan kini belum diketahui keberadaan tapir tersebut. Irham mengaku, sementara ini timnya masih siaga di Pekon Gisting Bawah sambil sosialisasi ke masyarakat agar menjaganya, tidak memburu dan melaporkan jika melihatnya Ia menjelaskan, tapir adalah hewan tunggal tidak berkelompok. Lalu aktif pada malam hari dan tersebar di Sumatera, Kalimantan, bahkan ternyata masih ada di Tanggamus. \"Kami masih standby dalam beberapa hari disini, sambil kami melakukan mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hewan tapir ini. Apabila melihat langsung melaporkan, namun jika dalam satu Minggu tidak ada warga yang melihat itu artinya tapir sudah kembali kehabitat asalnya,\"pungkas Irham.(ral)
Sumber: