Sarat Pesan Moral, Berikut Ini Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan

Sarat Pesan Moral, Berikut Ini Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan

Si Pahit Lidah merupakan salah satu cerita dari Sumatera Selatan yang sarat akan nilai nilai positif. foto net--

Cerita rakyat Pulau Kemaro mengandung kisah sehidup semati pasangan kekasih. Dan juga tersirat makna bahwa dalam keadaan marah tidak boleh mengambil kesimpulan dan selalu berbaik sangka. 

5. Bujang Kurap

Sebagai manusia satu dengan yang lainnya hendaknya saling menghormati dan tidak saling merendahkan.

Hal itu tersirat dari cerita rakyat dari darrah Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara (Muratara) ini.

Ya cerita rakyatnya dinamakan Bujang Kurap. Dalam cerita ini dikisahkan ada seorang pemuda yang mengidap penyakit kurap.

Lantaran karena penyakit kurap pemuda tersebut dikucilkan dan dipandang sebelah mata oleh para penduduk yang ia kunjungi.

Karena setiap harinya, bujang kurap tinggal tidak menetap terkadang ia juga membantu masyarakat karena memang memiliki pribadi yang luhur dan baik.

Lantaran karena tidak mendapat perlakuam baik. Bujang Kurap lalu menancapkan batang lidi, sehingga membuat desa tersebut kebanjiran 

Desa yang penuh dengan air itu diyakini masyarakat sebagai Danau Rayo di Muratara, Sumatera Selatan.

Kisah Bujang Kurap juga menjadi legenda terbentuknya pencak silat kuntau yang saat ini masih serinh dijumpai.

Hal itu karena Bujang Kurap sempat mengajarkan silat tersebut kepada masyarakat. 

Konon kabarnya, Bujang Kurap juga masih merupkan keturunan dari Serunting Sakti atau dikenal Si Pahit Lidah.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita rakyat dari Sumatera Selatan ini. Akan tetapi paling tidak ada makna serta arti dan kesimpulan mendalam yang bisa diambil untuk dijadikan pembelajaran dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari hari. (*)

 

Sumber: