Miliki Makna Mendalam, Berikut Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan

Miliki Makna Mendalam, Berikut Cerita Rakyat Dari Sumatera Selatan

Berdiri kokoh: Patung Si Pahit Lidah diabadikan di Kampung Adat, Kelurahan Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. Foto tangkapan Instagram --

Hal itu lantaran, rakyat telah menderita kelaparan dan kehausan, sumur sumur mengering dan seakan tidak ada kehidupan.

 

Berjalan waktu hujan tidak kunjung turun, dan suatau malam sang putri bermimpi ketemu dengan ibunya.

 

Dalam mimpi itu, Sang Ibu berpesan harus ada yang dikorbankan dan itu harus gadis, sehingga solusi kemarau dapat dituntaskan.

 

Gayung bersambut, tidak hanya dimimpi saja. Sang raja juga mendapat bisikan gaib.

 

Lantaran, tidak ada gadis yang dikorbankan akhirnya putri kemarau mengajukan diri dan terjun ke laut. Dengan satu tujuan supaya rakyatnya sejahtera.

 

Seketika cuaca berubah, yang dahulunya kering kerontang lantaran kemarau. Langsung turun hujan lebat, bersamaan dengan hilangnya sang putri.

 

Kisah ini mengajarkan, untuk mengutamakan kepentingan masyarakat lebih luas, kendati taruhannya nyawa sekalipun.

 

Ini berbanding terbalik, dengan kondisi saat ini dimana banyak kalangan mementingkan diri sendiri dibanding kepentingan kelompok atau golongan.

Sumber: